Home » » FAKTOR RISIKO BUNUH DIRI PADA INDIVIDU

FAKTOR RISIKO BUNUH DIRI PADA INDIVIDU

Written By Unknown on Thursday, 11 April 2013 | 10:27





1.      Kehilangan status pekerjaan dan mata pencaharian.
2.      Kehilangan sumber pendapatan secara mendadak karena migrasi, gagal panen,krisis moneter, kehilangan pekerjaan, bencana alam.
3.      Kehilangan keyakinan diri dan harga diri.
4.      Merasa bersalah, malu, tak berharga, tak berdaya, dan putus asa.
5.      Mendengar suara-suara gaib dari Tuhan untuk bergabung menuju surga.
6.      Mengikuti kegiatan sekte keagamaan tertentu.
7.      Menunjukkan penurunan minat dalam hobi, seks dan kegiatan lain yangsebelumnya dia senangi.
8.      Mempunyai riwayat usaha bunuh diri sebelumnya.
9.      Sering mengeluh adanya rasa bosan, tak bertenaga, lemah, dan tidak tahu harus berbuat apa.

Faktor Resiko Bunuh Diri
1.      Gangguan mental
Beberapa gangguan mental seperti gangguan bipolar danskizofrenia menyebabkan seseorang memiliki dorongan yang lebih kuat untuk bunuh diri.
2.      Kecanduan
Beberapa kasus bunuh diri dilakukan oleh mereka yang memilikikebiasaan menggunakan narkoba dan alkohol.
3.      Bawaan genetik
Beberapa orang mewarisi gen dengan emosi yang lemah danbeberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa garis keluargaterjadi banyak kasus bunuh diri. Anggota keluarga yang salah seorang di garisketurunannya pernah bunuh diri, lebih berisiko melakukan bunuh diri.
4.      Kondisi otak
Otak kita memang unik. Susunan kimiawi otak bisa membuatseseorang lebih kuat dalam menghadapi problem. Kadar serotonin yangrendah khususnya di dalam otak, dapat membuat mood seseorang  menjadi buruk, membuat tidak bahagia, mengurangi minat seseorang padakeberadaannya, dan berisiko menjadi depresi dan bunuh diri.
Beberapa faktor risiko terjadinya peristiwa bunuh diri adalah: 
·         BIOPSIKOSOSIAL :
    • Gangguan Mental  : gangguan mental organik, skizofrenia/psikotik, bipolar, depresi
    • Penyalahgunaan zat
    • Keputusasaan
    • Impulsivitas
    • Riwayat trauma/abuse
    • Menderita penyakit yang berat
    • Percobaan bunuh diri sebelumnya
    • Riwayat keluarga yang bunuh diri
  • LINGKUNGAN
    • Kehilangan pekerjaan
    • Kehilangan relasi sosial
    • Akses ke alat/zat yg mematikan
  • SOSIOSOSIO—BUDAYABUDAYA
    • Kurangnya suport sosial & merasa terisolir
    • Stigma atau halangan untuk mendapat penanganan
    • Keyakinan agama atau budaya tertentu
    • Terpapar orang lain yang telah melakukan bunuh diri
Faktor penyebab
Berikut beberapa faktor penyebab bunuh diri yang didasarkan pada kasus bunuh diri yang berbeda-beda tetapi memiliki efek interaksi di antaranya (Maris, dalam Maris dkk.,2000; Meichenbaum, 2008):

1. Major-depressive illness, affective disorder
2. Penyalahgunaan obat-obatan (sebanyak 50% korban percobaan bunuh memiliki level alkohol dalam darah yang positif)
3. Memiliki pikiran bunuh diri, berbicara dan mempersiapkan bunuh diri
4. Sejarah percobaan bunuh diri
5. Sejarah bunuh diri dalam keluarga
6. Isolasi, hidup sendiri, kehilangan dukungan, penolakan
7. Hopelessness dan cognitive rigidity
8. Stresor atau kejadian hidup yang negatif (masalah pekerjaan, pernikahan, seksual, patologi keluarga, konflik interpersonal, kehilangan, berhubungan dengan kelompok teman yang suicidal)

9. Kemarahan, agresi, dan impulsivitas

10. Rendahnya tingkat 5-HIAA
11. Key symptoms (anhedonia, impulsivitas, kecemasan / panik, insomnia global, halusinasi perintah)
12. Suicidality (frekuensi, intensitas, durasi, rencana dan perilaku persiapan bunuh diri)
13. Akses pada media untuk melukai diri sendiri
14. Penyakit fisik dan komplikasinya
15. Repetisi dan komorbid antara faktor-faktor di atas
Penanganan perilaku bunuh diri adalah :      
1.    Melakukan identifikasi:
-        Gangguan-gangguan mental/gejala-gejala
-        Situasi psikososial yang menekan
-        Pola-pola maladaptif yang menetap dari pikiran, emosi dan perilaku, terutama yang berkaitan dengan cara menghadapi masalah
2.    Obat-obatan :
-        psikosis: atipikal neoroleptik
-        depresi: antidepresan antidepresan-SSRI yg aman
3.    Psikoterapi
-        fokus pd skill building & problem problem-solving:
-        terapi perilaku dan kognitif (CBT)
4.    Dukungan social
       Sikap suportif dan bila perlu tempat tinggal sementara yang aman, memberi kesempatan pasien mempunyai ruang/waktu pribadi untuk memulihkan strategi coping, mendapatkan perspektif yg menguntungkan, dan melihat pilihan-pilihan yang ada selain bunuh diri.
       Masyarakat saat ini sangat mudah terguncang jiwanya dan terlalu mudah membuat suatu pilihan yang fatal dan tidak rasional terhadap adanya suatu stresor tertentu. Memperkuat spiritualitas, mental psikologis dan keterampilan menghadapi masalah sejak dini menjadi kunci utama untuk melakukan pencegahan perilaku bunuh diri.
Share this article :

Post a Comment